Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

ASEAN: Penderita Kusta juga Manusia

Written By Boy on Selasa, 31 Mei 2011 | 03.11

Meski penyakit lepra atau kusta kini tidak lagi menjadi masalah serius di di Asia Tenggara, tetapi mantan penderita kusta masih kerap menghadapi diskriminasi sosial dan diisolasi dari masyarakat yang masih awam tehadap penyakit ini.
Dengan kesadaran ini, maka Sekretariat ASEAN di Jakarta dan The Nippon Foundation (TNF), sebuah yayasan swasta dan nirlaba dari Jepang, hari ini, Senin 15 Juni 2009, resmi meluncurkan proyek untuk mensosialisasikan informasi mengenai penyakit kusta dan mengembalikan martabat mantan penderita kusta sebagai manusia. Ini merupakan kali pertama ASEAN menjalin kerja sama dengan TNF.

Sekretaris Jenderal ASEAN, Surin Pitsuwan, mengatakan, untuk fase awal, proyek akan dilakukan di Indonesia selama satu tahun ke depan, berupa workshop untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penyakit lepra. Dengan kesadaran yang dibangun, diharapkan stigma yang menancap pada mantan penderita lepra bisa hilang.

"Setelah Indonesia, sasaran berikutnya adalah negara anggota ASEAN lainnya, seperti Filipina, Thailand, Myanmar, dan negara lain, untuk menghapus stigma tentang penyakit kusta" kata Surin.
Untuk memasyarakatkan informasi ini, Direktur TNF sekaligus WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination, Yohei Sasakawa, mengatakan, "kami perlu melibatkan organisasi internasional, pemerintah setempat, Lembaga Swadaya Masyarakat, otoritas kesehatan, kalangan bisnis, dan media."

"Obat-obatan saja tidak bisa memperbaiki stigma atau dismikriminasi sosial. Mengembalikan martabat manusia memerlukan sesuatu yang lebih," kata Sasakawa. "Namun dalam kasus penyakit lepra, ini tidak mudah. Prasangka ada di hati tiap manusia," lanjut Sasakawa.

Sementara itu, menurut Adi Yosep, manajer proyek Sekretariat ASEAN-TNF tentang Lepra dan Martabat Manusia, pemerintah Indonesia sendiri masih kurang memperhatikan mantan penderita lepra, dan dia berharap pemerintah bisa melakukan lebih.

Indonesia dijadikan tempat pertama bagi pelaksanaan proyek lepra ini karena, kata Adi, salah satu sebabnya adalah jumlah korban penderita lepra di Indonesia adalah yang terbanyak di Asia Tenggara.

Di dunia, Indonesia menempati peringkat ketiga penderita kusta terbanyak setelah India dan Brazil. Jumlah kasus lepra di tiga negara tersebut pada 2007 adalah sebanyak 194.533 kasus baru, dengan rincian, India (137.685 kasus), Brazil (39.125 kasus), dan Indonesia (17.723 kasus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar